KONSTRUKSI TRAFO
Konstruksi trafo 1 fasa dan 3 fasa pada prinsipnya sama, akan tetapi yang membedakan adalah jika trafo triga phasa dibuat satu set, yaitu konstruksi inti kerennya yang berbeda. Konstruksi transformator terdiri dari :
INTI KEREN (INTI TRAFO)
Fungsi utama inti trafo adalah sebagai jalan atau rangkaian garis-garis gaya magnit. Karena fluks yang mengalir di dalam inti trafo fluksi bolak balik untuk diperlukan persyaratan khusus agar kerugian histerisis dan arus pusar dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk itu biasanya inti keren (inti trafo) dibuat dari platbaja silicon dengan kadar silicon 4–5 % dengan ketebalan 0,3–0,5 mm. Untuk trafo kecil, penampang keren dipersiapkan dalam bentuk persegi tetapi untuk memenuhi kebutuhan ekonomis untuk trafo yang berskala besar inti trafo dipersiapkan dalam bentuk bulat. Dipasaran tersedia bermacam-macam bentuk inti trafo yang perlu diperhatikan disini adalah cara menyusun plat-plat inti trafo, dalam menyusun plat-plat inti ini harus diusahakan serapat-rapatnya tanpa celah udara.
Untuk trafo-trafo 1 fasa tersedia keren dalam bentuk :
(1) Bentuk shell (U I): rendemennya rendah
(2) Bentuk mantel (E I): rendemen mencapai 80-90 %
(3) Bentuk lingkaran, khusus untuk trafo berdaya rendah terutama untuk slide regulator (variac) dengan
rendemen tinggi.
Luas penampang inti trafo akan menentukan besar kecilnya daya transformator, jadi semakin besar luas penampang inti suatu trafo akan mempunyai kapasitas semakin besar pula. Beberapa bentuk keren untuk inti trafo dapat dilihat pada gambar berikut:
1. Kern inti trafo bentuk CI
2. Kern inti trafo bentuk EI
3. Kern inti trafo berbentuk lingkaran
KOKER (TEMPAT KEDUDUKAN PLAT KEREN)
Koker dapat dibuat dari bahan-bahan yang mempunyai daya isolatif yang tinggi, contohnya: pertinak, mika ebonite, fiber, plastic yang keras dan sebagainya. Fungsi dari koker adalah tempat disusunnya plat-plat keren sebagai inti trafo sesuai dengan luas penampang intinya dan juga sebagai tempat lilitan (kumparan trafo) baik primer maupun sekunder dan sebagai terminal daripada ujung-ujung kumparan
ISOLASI
Pada umumnya isolasi yang digunakan pada trafo ada beberapa macam, contohnya: isolasi kertas, isolasi minyak, kertas prespan dan porselin. Tujuan dari pengisolasian ini adalah menyekat bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan atau mengisolasi bagian bertegangan yang berlainan fasanya.
KUMPARAN TRAFO
Kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan, kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/ arus bolak balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi. Fluksi ini akan menginduksikan tegangan, dan bila pada rangkaian sekunder ditutup (bila ada rangkaian beban) maka akan menghasilkan arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus. Kawat lilitan trafo terbuat dari kawat email tembaga, ada yang bulat dan ada yang pipih (pita) tergantung dari pemakaiannya. Ukuran diameter kawat email bervariasi tergantung dari kebutuhan. Contohnya diameter kawat email 0,2, 0,3, 0,7 dan seterusnya.
TERMINAL
Terminal adalah tempat penghubung dari sisi primer atau sisi sekunder ke bagian-bagian peralatan listrik yang membutuhkannya. Terminal adalah tempat ujung kawat awal dan akhir dari suatu kumparan trafo, baik preimer maupun sekunder dan ditempatkan pada bagian koker atau bagian rangka luar agar lebih mudah dalam penyambungan.
Untuk trafo-trafo besar, baik trafo daya maupun trafo tegangan masih ada peralatan lain yang mendukung diantaranya adalah:
DEHYDRATING BREATHER
Adalah suatu peralatan pernafasan trafo yang berfungsi untuk menyerap udara lembab yang timbul dalam ruang trafo, sehingga akan mencegah rusaknya minyak (isolasi) trafo.
MINYAK TRAFO
Sebagian besar trafo tenaga, kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak trafo, terutama trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi, sehingga minyak trafo tersebut berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:
a. kekuatan isolasi tinggi
b. penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
c. viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
d. titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha
e. tidak merusak bahan isolasi padat
f. sifat kimia yang stabil
sumber artikel di ambil dari module produktif teknik instalasi tenaga listrik smkn 1 paringin



mantull min
BalasHapuslampu servis hp